Home

Tantangan pendidikan kita

   Seiring perkembangan jaman yang sangat pesat peserta didik bergerak dan berfikir dalam pola milenial yang sangat cepat menguasai teknologi digital.Hal lain yang mesti menjadi perhatian adalah ketika kecepatan kemampuan anak-anak milenial dan generasi Z menguasai teknologi digital, tanpa dibekali dengan keimanan dan akhlak mulia, menyebabkan anak-anak banyak terjebak pada hal-hal yang disebut dekadensi moral.
   Dengan bergantinya sistem kurikulum yang digulirkan pemerintah dalam kurun waktu yang cepat, memberi tantangan tersendiri bagi pendidik untuk cepat pula beradaptasi dan mengembangkan kompetensinya agar dapat menerapkan kurikulum sesuai harapan. 
   Menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
   Pendidikan dapat diartikan merupakan proses menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
   Perkembangan peserta didik yang tidak terkontrol dengan baik dan bijak, akan melahirkan anak generasi milenial dan generasi Z yang bermoral rendah.Hal ini tentunya didasari oleh berkembangnya kemajuan zaman dan kebutuhan masyarakat dengan tujuan agar sistem pendidikan di Indonesia lebih baik sesuai yang dicita-citakan.Perilaku manakah yang lebih kuat muncul akan tergantung pada dimana lingkungannya tempat ia hidup.  Maka sebagai dasar utamanya adalah pendidikan keluarga dan lingkungan tempat hidupnya.Guru yang efektif memiliki keunggulan dalam mengajar, dalam hubungan (relasi dan komunikasi) dengan peserta didik dan anggota komunitas sekolah, dan juga relasi dan komunikasinya dengan pihak lain (orang tua, komite sekolah, pihak terkait), segi administrasi sebagai guru, dan sikap profesionalitasnya.
   Sudah saatnya pendidik melakukan aksi nyata untuk bergerak dan terus belajar agar dapat memberikan tuntunan yang diharapkan dalam membangun diri manusia untuk lebih manusiawi.
Pada prinsipnya sama dengan apa yang telah diungkapkan Ki Hajar Dewantara dalam pemikirannya tentang pendidikan.Apabila si anak hidup dalam keluarga dan lingkungannya yang baik maka akan sangat berpengaruh kuat si anak menjadi baik.Jika melihat tujuan di atas, maka dapat dilihat yang paling diutamakan adalah pengembangan karakter dan potensi diri pada anak didik.
   Untuk itulah maka dalam pendidikan dibutuhkan sistem yang baik melalui sistem yang namanya kurikulum pendidikan.Disinilah pentingnya mengembalikan fungsi pendidikan yang hakiki yang sebenarnya untuk membangun manusia dengan watak dan kepribadian yang utuh sebagai pribadi dan sebagai masyarakat.Pendidik harus melek teknologi tetapi tetap diimbangi pula dengan penanaman karakter dan pribadi yang baik bagi anak-anak.
   Hal lain yang menjadi tantangan pendidik adalah berkembangnya teknologi yang begitu cepat dalam era digital dan milenial seperti saat ini.Sehingga, pengetahuan anak didik bisa lebih luas, apalagi ketika semangat dan kemauan belajar para guru yang lahir di generasi X
   Menurut Tabrani Yunis ( pendidikan.id : 2018) generasi Z yang kita kenal sebagai orang-orang yang lahir di generasi internet, generasi yang sudah menikmati keajaiban teknologi usai kelahiran internet.Demikian pula sebaliknya apabila ia hidup di keluarga dan lingkungan yang tidak baik meskipun fitrahnya baik, bisa saja akan merubah dan membawa pengaruh menjadi tidak baik.Namun demikian keduanya tetap memerlukan tuntunan dengan tujuan yang sama agar terlepas dari pengaruh yang tidak baik.Bagaimana dengan lembaga pendidikan kita yang masih dominan dari generasi Y dan X.
   Pada prinsipnya pembelajaran tidak harus membeda-bedakan, namun tentunya ada sebuah pemetaan awal yang bisa dilakukan dengan diagnosis awal pembelajaran.Maka penting pula membangun suatu etos kerja yang positif yaitu menjunjung tinggi pekerjaan, menjaga harga diri dalam melaksanakan pekerjaan, dan keinginan untuk melayani masyarakat.Mana saja yang perlu diperhatikan lebih mendalam dalam proses pembelajarannya baik kompetensi pengetahuan dan keterampilannya, juga mengenai sikap dan perilaku dasarnya.Kita tidak bisa menutup mata terhadap perkembangan zaman dengan perubahan teknologi yang begitu pusat.
   Maka dari itu pemerintah cukup memberikan sokongan anggaran yang begitu besar bagi proses pendidikan di negara kita.

No comments:

Pemanggilan test wawancara bagi peserta yang lolos seleksi administrasi rekrutmen kpps desa randuagung

 Panitia seleksi rekrutmen kpps telah mengeluarkanPengumuman hasil seleksi administrasi rekrutmen calon kpps, dan bagi peserta yang lolos ta...